Sabtu, 22 Mei 2010

Pengusaha Kripik pisang ibu Mery

Sinta adalah seorang mahasiswi fakultas ekonomi, Universitas Lampung, Sumatra. Ia juga adalah pemilik usaha keripik pisang ibu Mery, yang beralamat di jl. Pagar Alam no.24, segalamider, tanjung karang barat, Bandar lampung. Bisnis yang dirintisnya diawali dari usaha kecil-kecilan. Bisninya itu juga berawal ketika ia memahami bahwa dia tidak berasal dari keluarga yg berkecukupan. Maka ketika ia duduk dikelas 2 sma, selepas ia pulang sekolah ia bekerja di pabrik keripik pisang.
Selama ia bekerja dipabrik tersebut selama 6 bulan maka ia bertekad mengumpulkan uang hingga 3 juta sebagai modal uasa, karena selain mendapat gaji yang cukup untuk membatu keluarganya, ia juga mendapat ilmu untuk mendapat mengolah pisang, dari mulai memilih pisang yang baik, memotong, menggoreng hingga renyah, hingga memberi variasi rasa.
Uang 3 juta tersebut ia belanjakan sejumlah barang, bahan dasar pisang, namun ia juga memanfaatkan singkong, ubi jalar, talas & sukun, untuk memulai usaha.
Walaupun standar kualitas telah bisa dipenuhinya, namun ia masih sulit untuk memasarkanya.
Akan tetapi berkat bantuan dari saudara & dua temanya, yang juga membantunya dri mulai proses pembuatan hingga kepengemasan, akhirnya produk tersebut dipasarkan dari mulai sekolah-sekolah, toko cemilan hingga toko cindera mata yang biasa dikunjungi wisatan. Berkat keuletan dan ketangguhan untuk mengelola usahanya tersebut, serta dengan beruntung karena lokasi rumah orang tuanya berada persis dipinggir jalan, maka rupiah demi rupiah kembali ia kumpulkan, namun kali ini bukan sebagai modal, melainkan keuntungan. Sinta pun sadar persaingan diantara pengusaha keripik pisang makin keras, maka ia pun berkreasi dengan membuat variasi hingga 9 rasa yang berbeda dari rasa yang standar.
Keberhasilan dan kesuksesan yang ia dapat sekarang tidak lantas membuat dirinya terbuai dan sombong. Ia juga selalu berdoa agar usahanya berjalan lancar, dan ia juga rajin memberikan santunan kepada orang-orang yang membutuhkan. Walaupun bru 3 tahun membuka usaha, namun ia sudah mampu mempekerjakan 13 orang karyawan, yang sebagian adalah tetangganya sendiri. Meski ia telah menjadi jutawan muda, ia tetap tampil sebagai wanita rendah hati yang selalu ingat kepada keluarganya.



RHENALD KASALI, 2010, WIRAUSAHA MUDA MANDIRI, Ketika Anak Sekolahan Berbisnis
PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, JAKARTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar